“Dari sini sudah tidak ada angkot lagi, kamu harus naik
ojek.” Ucap si abang angkot.
Saya menoleh kiri-kanan, depan-belakang, atas-bawah, mencari
kehadiran sesosok abang-abang tukang ojek yang bisa mengantarkan saya ke Situs
Gunung Padang.
Nihil.
Sebuah papan penunjuk bertuliskan “Situs Gunung Padang 7 Km”
mantap berdiri tegak dihadapan saya seolah berucap, “Hayo, kuat, gak, jalan ke
Gunung Padang? Cuma 7 Km aja, kok, cyin!”
Tak punya pilihan, saya menerima tantangan itu. 30 menit
berjalan, kaki saya mulai merengek manja. Mungkin saya kuat berjalan dari
Grogol ke Monas dengan jalan kaki non-stop, tapi saya lupa ini adalah jalanan
pegunungan yang menanjak—menjurus ke curam.
“No, Gue gak kuat. Ampun!” *Mewek di pinggir jalan sambil
ngemil daun teh.*
Sadar; menangis bukanlah solusi, saya pun mencoba melakukan
sesuatu yang sebelumnya belum pernah saya coba yaitu; Hitchhike, bahasa
tagalog-nya nebeng.